Sabtu, 10 November 2012

INFLASI


Di setiap awal bulan, berbagai data fundamental ekonomi domestik mulai dirilis oleh pemerintah. Baik itu data inflasi, ekspor, impor serta neraca perdagangan Indonesia. Salah satu data penting yang kerap menjadi perhatian adalah data inflasi.
Inflasi menurut ilmu ekonomi sederhananya adalah peristiwa di mana terjadi peningkatan harga barang-barang secara umum & terus menerus dalam suatu periode /kontinyu berkaitan dengn mekanisme pasar. Hal ini terkait dengan hukum permintaan dan persediaan dari suatu barang atau jasa tertentu.  Sedangkan jika yang terjadi sebaliknya, maka kondisi itu disebut deflasi.
Untuk konteks Indonesia, inflasi lebih sering terjadi. Berbeda misalnya dengan Jepang yang lebih cenderung terus menerus mengalami deflasi dalam jangka panjang. Mengapa di Indonesia lebih sering terjadi inflasi?

Pada dasarnya secara umum inflasi disebabkan oleh dua faktor yaitu karena yang dikenal dengan istilah demand pull inflation & cost push inflation. Demand pull inflation atau inflasi karena naiknya permintaan, lebih banyak terjadi pada saat-saat tertentu.
Datangnya tahun ajaran baru misalnya, akan menaikkan permintaan pemenuhan kebutuhan biaya dan  perlengkapan sekolah. Peristiwa lainnya adalah menjelang datangnya bulan Ramadhan atau bulan puasa sampai dengan Hari Raya Idul Fitri. Kebutuhan masyarakat cenderung meningkat sehingga secara otomatis akan menggerek kenaikan permintaan. Mulai dari makanan, pakaian bahkan juga kendaraan akan bergerak naik. Implikasinya, pada momen tersebut biasanya inflasi di di dalam negeri akan meningkat.
Selanjutnya adalah memasuki bulan Desember, saat Natal  dan Tahun Baru. Kebutuhan biasanya ikut meningkat seiring perayaan Natal  dan liburan tahun baru yang mendorong peak season tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.
Untuk menggambarkan penyebab terjadinya cost push inflation  atau inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya,  contoh yang paling populer adalah kenaikan harga bahan bakar minyak.  Jika harga BBM naik berarti ongkos produksi meningkat. Maka produsen yang tidak ingin kehilangan profit akan membebankan kenaikan biaya tersebut pada harga jualnya. Akibatnya, harga barang-barang secara bersama-sama akan naik sehingga terjadi inflasi.

Lebih spesifik untuk Indonesia, komponen inflasi di dalam negeri terdiri dari volatile foods (komponen harga bergejolak), administered price (komponen harga yang diatur pemerintah),  core inflation(komponen inti) dan imported inflation (inflasi karena naiknya harga barang impor).
Apa sajakah yang memengaruhinya?
Yang tergolong dalam volatile foods adalah harga-harga barang yang tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK). Saat ini, indeks ini meliputi 7 (tujuh) kategori yang terdiri dari (1) Bahan makanan (2) Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau ; (3) Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; (4) Sandang; (5) Kesehatan; (6) Pendidikan, rekreasi dan olah raga serta terakhir (7) Transport dan komunikasi dan jasa keuangan.

Berarti jika ada kenaikan harga dari ketujuh kategori di atas, maka komponen volatile foods akan bergerak naik  dan mendorong laju inflasi domestik. Khusus kenaikan harga bahan makanan, dikenal juga dengan istilah Agflasi atau agriculture inflation yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga produk pertanian.

Adapun untuk sisi administered price terdapat beberapa contoh yang terjadi di Indonesia. Misalnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)  bersubsidi. Oleh karena itu, biasanya jika pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi, maka akan berpotensi menggerek inflasi di dalam negeri. Namun selama ini, kenaikan inflasi akibat BBM biasanya cenderung berangsur turun karena masyarakat sudah mulai menyesuaikan kebutuhannya dan beradaptasi dengan kenaikan BBM itu sendiri. Maka inflasi di bulan-bulan berikutnya cenderung akan lebih rendah dibanding pada bulan pertama dan kedua penerapan harga BBM yang baru. Selain itu juga, kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik, kenaikan tarif tol dan lainnya akan mendorong terjadinya inflasi.

Selanjutnya, core inflation merupakan underlying inflation  yang cenderung menetap dalam setiap pergerakan laju inflasi. Dibandingkan dengan komponen inflasi lainnya, inflasi ini cenderung dapat dipengaruhi atau dikendalikan oleh bank sentral atau BI karena umumnya bersifat demand pull inflation.Maksudnya jika inflasi inti cenderung naik, maka kenaikan suku bunga acuan dapat menurunkan daya beli sehingga secara keseluruhan inflasi akan mereda.
Terakhir adalah imported inflation. Semakin banyaknya kebutuhan masyarakat yang dipenuhi dari barang impor cenderung membuat komponen imported inflation kian berpengaruh dalam laju inflasi. Cara cepat untuk menangani inflasi jenis ini adalah dengan kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah. Jika rupiah menguat, maka imported inflation bisa ditekan seperti yang terjadi di pertengahan tahun 2011 lalu. Namun sebaliknya, jika rupiah cenderung terdepresiasi maka inflasi barang impor berpotensi meningkat.

Satu hal lagi yang menjadi faktor pencetus tingginya inflasi domestik adalah  kondisi geologis Indonesia sebagai negara kepulauan. Dibandingkan negara lain di kawasan Asia misalnya, inflasi Indonesia cenderung tinggi. Diperlukan tambahan ongkos transportasi antar pulau  yang biasanya akan menaikkan harga jual barang-barang. Akan tetapi, sebenarnya kondisi perekonomian dengan inflasi jauh lebih baik dibanding jika mengalami deflasi.
Mengapa demikian? Karena inflasi terutama yang disebabkan oleh demand pull inflation menunjukkan tingginya permintaan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karenanya, di setiap negara umumnya memiliki target inflasi yang dianggap nyaman.
Saat ini, BI mentargetkan inflasi Indonesia 2012 di kisaran   4,5 persen plus minus satu . Artinya jika inflasi bergerak di level 3,5 – 5,5 persen  kondisi tersebut masih terhitung nyaman untuk perekonomian Indonesia. Jadi tidak perlu takut dengan inflasi selama masih dalam koridor aman seperti yang terjadi sekarang ini di mana inflasi Indonesia Mei 2012 dibandingkan dengan Mei 2011  sebesar 4,45 persen.(Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Divisi Tresuri Bank BNI)
*Tulisan ini merupakan pendapat pribadi

Rabu, 31 Oktober 2012

INVEASTASI


Bahan Kuliah Manajemen Investasi. Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang.
Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.
Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan.
Berdasarkan (www.sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2003/021/eur1.html)menyatakan bahwa alasan melakukan investasi adalah sebagai berikut:
a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan.
b. Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan suatu saat penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran.
c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan.

Tipe Investor Menurut profil Resiko

Tipe-tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan berikut (www.danareksa.com/home/index_produk.cfm?act=investasiRepot)
1. Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.
2. Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya.
3. Balanced
Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih.
4. Moderately aggressive
Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya.
5. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki.
Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.


Jenis-Jenis Investasi

Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi (www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm), yaitu:
1. Deposito berjangka
Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan.
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk meredam dan menstabilkan likuiditas yang ada di pasar.
3. Saham
Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).
4. Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
5. Sekuritas pasar uang
Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan di pasar uang.
6. Sertifikat hutang obligasi
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini
merupakan bentuk investasi jangka panjang.
7. Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.
8. Reksa dana.
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).

Keunggulan dan Kekurangan Setiap Investasi
a. Produk perbankan
(1) Tabungan
Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak kemudahan, antara lain:
• Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM
• Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.
• Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006.
Kekurangan:
• Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.
• Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.
(2) Rekening koran (cheque/giro)
Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk melakukan transaksi keuangan.
Kemudahan, antara lain:
• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.
• Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.
• Dijamin oleh pemerintah.
Kekurangan:
• Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah
• Bunga kena pajak 20%.
(3) Deposito berjangka
Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu.
Kemudahan, antara lain:
• Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.
• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu
tertentu.
• Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama.
• Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12% x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80.
Kekurangan:
• Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo
• Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.
Kesimpulan:
Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produk perbankan berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidak sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi.
Kelebihan:
• Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi
• Kemudahan bertransaksi
• Jaminan pemerintah
Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan transaksi.
Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan dana darurat (emergency fund).

b. Produk investasi
Reksa Dana/Unit Trust
Keunggulan:
• Diversifikasi
• Pilihan investasi yang beragam
• Transparansi
• Peraturan yang ketat
• Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
• Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)
• Minimum investasi yang rendah.


RUMUS IRR, UANG BEREDAR


MI = C + D

 MI = Uang beredar
C = Uang kartal
D = Uang giral


PERSAMAAN

C = Cr + D
MI = C + D
MI = ( Cr + D ) + D

               MI
    D =   -------
             (1+Cr)\




RUMUS  IRR INVESTASI

                    1                   1                   1
IRR  =   ---------   +   ---------   +   -------- + . . . .
                        1                     2                   3       
               (1+ r)               (1+r)              (1+r)


NPV =  1000 + 1 (1+R)1  +  1(1+r)2  + 1(1+r)3.......

CONTOH SOAL
INVESTASI 100M
RENCANA 7 TAHUN
PERSIAPAN TETAP, BIAYA TETAP 200 JT
PENERIMAAN TETAP 400 JT , BUNGA  15%

JAWAB
INVESTASI AWAL
TAHUN     KAS KELUAR      KAS MASUK     KAS BERSIH   AKUMULASI BERSIH
  0                  1.000                         0                            1.000                           -1.000
 1                   200                             400                            200                            -800
   2                 200                             400                            200                            -600
  3                  200                              400                           200                             -400
  4                    200                            400                            200                            -200
   5                    200                              400                             200                           0
  6                  200                                400                            200                           200
  7                 200                               400                            200                            400
TOTAL            2.400                                2.800                      2.400                

RUMUS NILAI WAKTU UANG

Vn = Vp (1+ i )

Vn = Nilai uang waktu yg akan datang
Vp = Nilai uang sekarang
(1+i) = disconto bunga %

               Vn
  V =     ------
            (1 + i)

V = Value sekarang/ nilai uang sekarang


CONTOH
Uanag sekarang 100
bunga  pinjaman 10 %
Berapa Nilai uang 1 tahun yg akan datang ?..
Vp = 100
i = 10 % = 0,10
Vn = ?...

Vn = Vp (1 + i)
     = 100 ( 1 + 0,10)
     = 100 ( 1,10 )
     = 110

CONTOH
Uang yg akan datang 110 , Vn = 110
bunga 10 % = 0,10 ,  i = 0,10
Berapa uang sekarang ?...  V ?....

             Vn
V  =  ---------
           ( 1 + i )

            110
V  =   ---------
          ( 1 + 0,10 )

             110
      =  --------
            1,10

      =  100



RUMUS   NPV

            Fv1           Fv2        Fv3                Fvn
NPV= ------   +  ------- + ------- ...... ---------
                  1                 2            3                    n
           (1+r)           (1+r)       (1+r)               (1+r)



NPV = NET PRESENT VALUE ( nilai bersih sekarang)
FV   = FUTURE VALUE  ( nilai yg akan datang )
r   =  Tngkat suku bunga
n   =  Waktu





RUMUS PENDAPATAN,TABUNGAN, KONSUMSI

Y = S + C
S = Y - C

Y = Yield PENDAPATAN
S = Save TABUNGAN
C = Consumsi
co=Constanta
(1-c)= MPS save

PERSAMAAN
C= f (y)
C=f (y-T)
C=co +cy
C=a + by

S= Y-C
S= Y-(co+cy)
S= Y-co+cy
S= -co+(1-c)y

MPC=AC : AY
MPS=AS : AY

MPS=1-MPC
MPS=1-co
Y eQ = C

MPC=Margin Profit Constan/kecenderungan konsumsi

FUNGSI TABUNGAN       S = Y - C

PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
YeQ = c
Y = C+I+G+(x-m)

I =INVESTASI
G = GOVERMENT
(x-m) = EXPOR - IMPORT


TABUNGAN KESEIMBANGAN
S = Y - C

KONSUMSI KESEIMBANGAN
C = ....+ ....Y

YeQ = AD
YeQ = C+1

Y = C + Ts + S - Tx

C=co+byd
I = Io
G = Go
Tx = Txo
Tr = Tro


Tx = TAX / PAJAK
Tr =



METODE PENDAPATAN

METODE PENDAPATAN
METODE PENGELUARAN
METODE PENGELUARAN PEMERINTAH

Sabtu, 27 Oktober 2012

PENGANGGURAN


Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
§  Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
§  Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
§  Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
[sunting]Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
§  Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
§  Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
§  Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.     Akibat permintaan berkurang
2.     Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.     Akibat kebijakan pemerintah
§  Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
§  Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
§  Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
§  Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
[sunting]Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggupertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
[sunting]Akibat pengangguran
[sunting]Bagi perekonomian negara
1.     Penurunan pendapatan perkapita.
2.     Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3.     Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
[sunting]Bagi masyarakat
1.     Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
2.     Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
3.     Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
[sunting]Peringkat negara berdasar tingkat pengangguran
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar negara menurut tingkat pengangguran
Tingkat pengangguran di dunia, semakin biru semakin bagus
[sunting]Kebijakan-Kebijakan Pengangguran
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.
[sunting]Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
§  Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
§  Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
§  Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
§  Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
[sunting]Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
§  Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
§  Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
§  Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
§  Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
§  Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
[sunting]Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
§  Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
§  Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
[sunting]Cara Mengatasi Pengangguran Siklis
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
§  Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
§  Meningkatkan daya beli masyarakat.